Liburan
Produktif
Oleh: Encon Rahman, S.Pd
Makna liburan bagi sebagian orang,
identik dengan sikap santai. Tanpa kreativitas seraya menghabiskan waktu dan
uang. Tak heran, selama liburan berlangsung tak ada karya yang dihasilkan.
Selain, pengeluaran yang terus membengkak selama liburan.
Di samping itu, jarang orang memiliki time schedule liburan secara tertulis termasuk
merencanakan anggaran keuangan selama liburan. Dampaknya, banyak keluarga yang
kedodoran mengelola keuangan selama liburan.
Kondisi demikian juga menimpa kalangan guru.
Jadwal liburan yang permanen setiap semester satu, dua, dan keagamaan sebagaimana
tertera pada kalender pendidikan, tidak serta merta menjadi pelajaran yang
berharga dalam memanajemen keuangan rumah tangga guru. Terlebih pada
pertengahan Desember 2011 lalu, sebelum libur guru Indonesia sudah mendapat dana
sertifikasi dan tunjangan profesi bagi yang belum sertifikasi dari pemerintah
pusat.
Makna libur semester bagi guru, bukan
sekedar menghilangkan rasa pengat dari kejenuhan mengajar. Libur semester
adalah rehat produktif. Artinya, selama liburan guru berkesempatan melakukan
refleksi terhadap kegiatan mengajar yang sudah dilakukan pada semester
sebelumnya. Selanjutnya, yang bersangkutan merencanakan persiapan mengajar
untuk semester berikutnya.
Adalah
sikap keliru jika selama liburan berlangsung mulai 24 Desember 2011 hingga 9
Januari 2012 guru tidak melakukan persiapan apa pun menjelang semester dua. Ada
banyak produktivitas yang dapat dikembangkan guru selama liburan kali ini.
Pertama, menyiapkan rencana pelaksanaan
pengajaran (RPP). Penulisan RPP merupakan kewajiban rutin seorang guru. Guru
yang tidak memiliki RPP pada saat mengajar bukan termasuk guru profesional,
melainkan kategori amatir. Meskipun misalnya yang bersangkutan sudah tiga puluh
tahun mengajar. RPP tidak dibuat di sekolah. RPP ditulis dan disiapkan di
rumah. Itulah sebabnya, saat liburan adalah waktu yang tepat untuk menyiapkan
RPP.
Kedua, membuat alat peraga. Selain RPP
kelengkapan lain yang dapat disiapkan selama libur yakni alat peraga. Alat
peraga adalah sumber belajar yang termasuk kategori urgen. Tanpa alat peraga
pengajaran menjadi verbalisme. Terlebih kelas rendah. Karenanya, eksistensi
alat peraga merupakan sumber belajar yang saling melengkapi dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar.
Ketiga, menulis soal ujian nasional
(UN). Khusus bagi guru kelas VI SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK waktu liburan yang panjang dapat digunakan
untuk menyusun kisi-kisi dan master soal sekaligus membuat bank soal. Terkait
dengan kisi-kisi soal UN Mendikbud sudah menyebarkan sebagai upaya preventif
menghadapi UN (Pikiran Rakyat,
29/12).
Keempat, menulis karya tulis ilmiah
(KTI). Penyusunan KTI tidak semudah membalikan telepak tangan. Butuh waktu dan
proses. Kiranya sangat bijaksana jika liburan semester I yang tinggal sepekan
lagi, dapat digunakan guru untuk menyusun kerangka KTI.
Selamat menikmati liburan produktif. Hari
ini harus lebih baik dari hari kemarin. Sebab hari kemarin adalah kenangan.
Hari ini adalah goresan. Besok adalah harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar