Mencegah
Anak Kecanduan Situs Porno
Oleh Encon Rahman*)
Internet
dan situs porno ibarat pisau bermata dua. Internet merupakan perangkat yang
dapat meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Namun pada
sisi lain, situs porno yang terdapat pada internet merupakan perangkat yang dapat
merusak sendi-sendi akhlak.
Rusaknya
sendi-sendi akhlak merupakan awal kehancuran negeri. Bukankah umat terdahulu
pun banyak yang hancur karena rendahnya sendi-sendi akhlak. Kekhawatiran ini bukan
tanpa alasan, sebab disinyalir ada 4,2
juta situs porno yang dapat diakses siapapun, sementara 2.500 situs porno baru
dikeluarkan orang setiap pekannya (MI, Tahun 2008. No. 9852/Tahun XXXVIII).
Dengan membaca temuan data
situs porno tersebut, rasa-rasanya kita menjadi merinding. Betapa tidak, situs
porno merupakan cikal bakal lahirnya degradasi moral. Degradasi moral bukan
saja bisa melumpuhkan keimanan. Lebih jauh kondisi ini akan berakibat fatal
bagi perkembangan kejiwaan seseorang.
Jika anak-anak kita termasuk
generasi muda, sudah terjerat menikmati bahkan kecanduan situs porno, maka apa
lagi yang bisa diharapkan. Situs porno merupakan tempatnya limbah kenistaan.
Kenistaan tersebut selanjutnya akan menjadi bumerang bagi perkembangan pribadi
yang bersangkutan.
Situs porno bagaimanapun
tidak pernah mengajarkan apa yang disebut dengan pendidikan seks. Situs porno
lebih cenderung mempertontonkan gairah seks semata. Dalam prakteknya, gairah
seks tersebut sering tidak sejalan dengan norma dan budaya yang kita anut.
Itulah sebabnya, bagi
anak-anak dan remaja yang kecanduan situs porno sering memiliki tingkah laku
yang aneh. Mereka berusaha meniru dan mempraktekan apa yang pernah dilihatnya.
Tak heran jika ada segerombolan remaja, ramai-ramai memperkosa anak kecil, setelah
mereka menonton video porno, sebagaimana pernah diberitakan harian ini.
Tingkah laku aneh dari anak atau
remaja yang kecanduan situs porno akan tampak dari cara bersikap, berbicara,
dan memandang lawan jenisnya. Jika kondisi itu dibiarkan, maka bisa menyebabkan
anak kelainan. Bukan saja dalam perihal seks, namun kesehariannya pun tidak seperti
anak-anak normal.
Situs porno dewasa ini mudah
diperoleh. Dengan menjamurnya warnet di berbagai tempat, harga modem yang murah
meriah, handphone (HP) yang memiliki fitur internet, serta perangkat teknologi
lain, ternyata memudahkan siapapun dalam
mengakses situs porno.
Jika demikian apa yang harus
dilakukan orang tua agar anak tidak terjerumus kecanduan situs porno?
Setidaknya ada beberapa tips yang bisa diimplementasikan.
Pertama, lakukan
supervisi pasca anak bermain internet. Anak-anak yang kecanduan situs porno
pada umumnya berasal dari keluarga menengah ke atas. Bukan keluarga broken home. Mereka pada umumnya
kelebihan uang jajan dan sarana pendukung. Oleh karena itu, orang tua jangan
membiarkan anak-anaknya asyik sendirian di hadapan dunia maya tanpa supervisi
yang ketat.
Lakukan pengawasan pasca
anak membuka internet. Situs apa saja yang ia buka. Jika ditemukan anak kita
membuka situs porno, sebaiknya tidak perlu dimarahin. Lakukan diskusi dari hati
ke hati bersama anak, bahas dampak positif-negatif membuka situs porno sehingga
anak menjadi jera untuk tidak membuka kembali situs tersebut.
Kedua, menemani
anak saat mengakses internet. Bimbingan orang tua sangat penting dalam kaitan
ini. Menemani mereka dikala bermain internet merupakan strategi yang jitu agar
mereka tidak berani membuka situs porno. Kehadiran orang tua setidaknya menjadi
benteng dalam menghadang anak membuka situs porno.
Ketiga, orang
tua proaktif dalam memberikan pengarahan masalah internet. Melakukan tindakan
proaktif orang tua terhadap anak yang sedang mengakses internet disinyalir
merupakan langkah preventif dalam mendeteksi dibukanya situs porno.
Sebaiknya orang tua “rewel”
dalam mengarahkan anak dalam mengakses internet. Sikap ini diharapkan menjadi
cambuk bagi anak untuk tidak membuka situs yang tidak layak dibuka seusianya.
Sikap “rewel” orang tua tersebut toh untuk kebaikan anak-anak kita. Pada awal
perjalanan bisa jadi sikap rewel tidak disukai anak. Namun dipastikan rewelnya
orang tua sebagai bukti sayangnya orang tua terhadap anak-anaknya.
Keempat,
memiliki jadwal dalam mengakses internet. Sebaiknya orang tua dan anak memiliki
kesepakatan bersama kapan internet dibuka. Konsekwensi ini bukan saja dapat
mencegah hal-hal yang tidak diharapkan. Melainkan juga, menjadi pelajaran
berharga bagi anak dan orang tua dalam menjungjung komitmen bersama.
Kelima, sisihkan
waktu untuk berdiskusi dengan anak. Kualitas pertemuan anak dan orang tua bukan
ditentukan oleh banyaknya waktu luang. Orang tua yang sibuk pun dapat
melakukannya di sela-sela rehat. Dengan membiasakan berdiskusi kecil di saat
rehat, setidaknya akan mendorong rasa tanggungjawab anak tentang tingkah laku
yang diperbuatnya.
Kita tak mungkin mencegah
anak-anak untuk mengakses internet. Internet sudah menjadi kebutuhan yang tidak
mungkin terlepas dari ruang hidup kita. Seperti halnya televisi, keberadaan
internet sudah menjadi daya magnet tersendiri dalam mengekspos segala kebutuhan
hidup.
Menjauhkan anak-anak dari
internet pun bukan pilihan bijak. Sebab hal itu akan menyebabkan mereka menjadi
gagap teknologi (gaptek). Oleh karena itu, membimbing anak dalam mengakses
internet merupakan sikap bijak orang tua, baik di rumah maupun di luar
rumah.(*)
Situs Download Bokep Terlarang Terlengkap
BalasHapusBokep Indo Terbaru
Bokep Jepang
Bokep Jilbab
Bokep Tante
Kunjungi www.bokepindos.com