Translate

Jumat, 14 September 2012

Rahasia Cara Menulis Judul Artikel agar Menarik


Kiat Praktis Teknik Menulis
Rahasia  Cara Menulis Judul Artikel agar Menarik
Encon Rahman, S.Pd
           
             Pada 4 Maret 2011 lalu, pukul 21:24:57 handphone saya tiba-tiba menjerit. Memecahkan kesunyian. Dari nada deringnya saya bisa menebak, ada pesan SMS yang masuk.
Reflek, tangan kanan saya meraih HP yang tersembunyi di balik jas yang saya pakai. Malam itu, saya tengah berada di hotel Ayong Linggarjati Kab. Kuningan mengikuti kegiatan penyusunan laporan program Bermutu KKG, MGMP, KKKS, KKPS, dan MKPS Disdik se-Kab. Majalengka 4-5 Maret 2011.
            Setelah saya buka, ternyata pesan SMS itu berasal dari nomor +6281947012xxx, isi pesannya, “Ass..punten pak saya termasuk orang yg suka dg karya tulis tapi trus trang kadang saya bingung dlm menuangkan kata-katanya. Salam kenal dri saya...”
            Sejenak saya termenung untuk menjawab pesan SMS tersebut. Namun, selanjutnya saya balas dengan ucapan motivasi kepada yang bersangkutan agar terus menulis secara langsung tanpa edit sedikitpun. Biarkan gagasan itu mengalir begitu saja tanpa mempedulikan berbagai hal. Termasuk EYD. Nanti setelah 3 hari boleh mengeditnya. Kira-kira demikian isi balasan saya.
            SMS dari saya kemudian beliau jawab,”ok pak, saya siap ngikutin saran Bapak, makasih atas doa dn bimbinganya pak...”
Selanjutnya ia pun menyampaikan SMS,”ya mksih pak, mlm ini sya lg merenungkan kata-kata bapa yang dimuat dlm slh satu mjlh. Dn skrng ini sya sudah memegang buku dn pulpen. pengen kaya bapak.”
Menuangkan gagasan dalam bentuk karya tulis, bagi penulis pemula memang sering dirasa sulit. Segudang gejolak yang menggebu dan sederet kalimat yang ingin dimuntahkan, kerap tak bisa mewakili harapan ideal sebuah karya tulis.
Pada umumnya, berkali-kali kalimat dirangkai. Saat dibaca terasa janggal. Berkali-kali kalimat dilahirkan. Saat ditata terasa tak nyaman. Kondisi demikian, sering menyebabkan penulis pemula frustasi dan malas untuk meneruskan menulis.
Nah, apakah gambaran tersebut pernah Anda alami? Jika ya berarti Anda belum termasuk kategori orang yang sabar dalam menulis.
Mulailah menulis karya tulis, sejenis artikel misalnya  dengan menentukan judul tulisan. Meskipun sebenarnya tidak diharamkan jika Anda menuangkan gagasan terlebih dahulu, selanjutnya menentukan judul tulisan.
“Mana yang paling tepat pak Encon?” Keduanya benar. “Kalau pak Encon sendiri biasanya menulis judul atau menuangkan gagasan terlebih dahulu?” Mungkin Anda bertanya seperti itu.
“Oh...kalau saya sih sering menentukan judul terlebih dahulu. Kemudian menuangkan gagasan secara komprehensif.” Menurut pengalaman saya menentukan judul terlebih dahulu lebih memiliki ruh, ketimpang menentukan judul kemudian. Meskipun kadang-kadang  judul awal yang sudah dipasang, tiba-tiba saya ubah paska karangan selesai.
Judul yang menarik, akan mendorong orang lain terpikat untuk membacanya. Sebaliknya, judul yang asal-asalan bukan saja menggambarkan kegagalan sekaligus karya itu tidak akan pernah dibaca oleh siapapun.
“Jadi bagaimana dong pak Encon, agar judul tulisan berupa artikel menarik untuk dibaca?”
            Pertama, jika Anda menulis artikel untuk koran dan majalah, maka menulis judul syaratnya antara satu hingga tujuh kata. Tidak boleh lebih. Jika judul tulisan lebih dari tujuh kata, tulisan Anda termasuk kategori makalah, laporan, skripsi, atau tesis.
            Kedua, jangan menulis judul artikel yang ambigu. Banyak naskah dari penulis yang masuk ke bok redaksi Andika judulnya bias. Tidak jelas. Kadang-kadang antara judul dan isi tulisan tidak nyambung. Terpaksa deh masuk keranjang recycle  bin.
            Ketiga, judul tulisan harus aktual. Koran dan majalah hanya membutuhkan tulisan-tulisan yang aktual. Yang dimaksud aktual, bukan saja yang sedang trend diperbincangkan oleh publik. Melainkan, memiliki irisan dengan momen tertentu.
            Misalnya, kasus Nurdin Holid dan PSSI, hak angket, mafia pajak, koalisi partai, atau biasanya dibulan April ada peringatan hari RA Kartini, persiapan Ujian Nasional. Maka tulisan yang mengupas momen-momen itu pasti dipertimbangkan redaksi.
            Keempat, judul artikel sebaiknya menggunakan kalimat aktif. Judul artikel ibarat raut muka seseorang. Jika yang bersangkutan cantik, maka pandangan akan menyapu seluruh anggota tubuh yang bersangkutan. Itulah sebabnya, pemilihan judul sangatlah urgen.
Judul yang baik selalu menggunakan kalimat aktif. Misalnya, Valentine Day dalam Kancah Industri Global, Plus Minus Tutupnya Jalur Mandiri Perguruan Tinggi Negeri, Peran Bimbel dalam Pendidikan, Wartawan Profsional Vs Wartawan Karbitan, Mencegah Anak Kecanduan Mengakses Situs Porno, dan   Untung Rugi Pelaksanaan Merger Sekolah Dasar.
Seluruh judul artikel itu merupakan tulisan saya yang sudah dimuat HU Radar Cirebon rubrik Wacana, selama bulan Februari 2011. O ya, saya tidak memilih judul Untung Rugi Dilaksanakannya Merger Sekolah Dasar. Kenapa demikian?
            Perhatikan diksi pelaksanaan dan dilaksanakan. Pelaksanaan termasuk pilihan diksi kalimat aktif. Sedangkan dilaksanakan termasuk diksi kalimat pasif. Sepele memang, tapi kondisi ini termasuk kata kunci apakah naskah Anda bisa dimuat oleh atau tidak oleh redaksi.
            O ya,  selain judul artikel yang harus diperhatikan, juga paragraf awal artikel—teman-teman saya menyebutnya intro tulisan—harus menarik. Jika intronya tidak menarik. Penanggungjawab rubrik (jabrik) biasanya malas membaca naskah yang Anda kirim. Jika sudah demikian, tulisan Anda termasuk kategori tidak lulus sensor.
Di samping itu, jumlah baris kalimat dalam satu paragraf artikel hanya diperbolehkan antara dua hingga lima baris saja. Itupun sangat maksimal. Sebagai tim redaksi media lokal Majalengka, saya sering menemukan kiriman artikel dari penulis, dengan jumlah paragraf rata-rata memiliki enam hingga dua belas baris per paragrafnya. Terpaksa deh naskah itu tidak layak muat.
Baiklah, pertemuan kali ini saya akhiri dulu. Mudah-mudahan bulan depan kita bisa berbincang kembali dalam rubrik kiat praktis teknik menulis. Salam Sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar